Landing Page Di Sini

banner image

Banner Promosi

banner image

Rahasia di Balik Asap dan Suara Siulan Kue Putu! Jajanan Legendaris yang Bikin Nostalgia Tiap Gigitan

Asal Usul Kue Putu: Dari Tradisi Tua hingga Jadi Ikon Kuliner Nusantara

JajanMantap.web.id -Kue Putu adalah salah satu jajanan tradisional Indonesia yang punya tempat spesial di hati banyak orang. Suara khas “siulan” dari kukusan bambunya sering jadi pertanda bahwa penjual kue putu sedang melintas di depan rumah. Aroma wangi pandan yang berpadu dengan uap panas seolah memanggil siapa saja untuk mencicipi kelezatannya.

Asal usul kue putu sendiri dipercaya berasal dari Tiongkok, tepatnya dari kue bernama putu bambu. Namun, ketika masuk ke Nusantara, masyarakat lokal menyesuaikannya dengan bahan dan cita rasa khas Indonesia. Jadilah kue putu yang kita kenal sekarang: manis, lembut, beraroma pandan, dan berisi gula merah yang lumer saat digigit.

Dalam perkembangannya, kue putu menjadi jajanan jalanan yang ikonik di berbagai daerah seperti Jawa, Bali, dan Sumatera. Tidak hanya dijual di pasar tradisional, kini banyak juga penjual modern yang menjajakan versi kekinian kue putu dengan berbagai varian rasa dan tampilan menarik.


Ciri Khas Kue Putu: Aroma, Suara, dan Sensasi yang Tak Tergantikan

Tidak banyak jajanan yang bisa dikenali hanya dari aroma dan suaranya. Tapi kue putu bisa!
Ketika penjual mulai mengukus adonan di dalam bambu kecil, terdengar bunyi khas “tiit... tiit...” dari alat kukusnya. Suara ini berasal dari uap air yang keluar dari pipa kecil di alat kukus, yang menjadi ciri khas dan daya tarik tersendiri.

Aroma wangi daun pandan yang berpadu dengan gula merah cair pun menyeruak, membuat siapa pun yang lewat sulit menahan godaan. Teksturnya lembut, hangat, dan sedikit berpasir karena terbuat dari tepung beras yang dikukus. Ketika dimakan, rasa manis dari gula merah di bagian tengahnya langsung meleleh di mulut—memberi sensasi hangat dan nikmat yang khas.

Tidak berlebihan jika banyak orang menyebut kue putu sebagai jajanan dengan lima pancaindra — bisa didengar, dicium, dilihat, disentuh, dan tentu saja, dirasakan kelezatannya.



Bahan dan Cara Membuat Kue Putu yang Autentik

Kue putu memang terlihat sederhana, tapi proses pembuatannya memerlukan ketelitian dan kesabaran. Inilah bahan-bahan dasar yang digunakan:

Bahan utama:

  • Tepung beras – 250 gram

  • Gula merah halus – 100 gram

  • Daun pandan – 2 lembar (untuk aroma)

  • Kelapa parut muda – secukupnya

  • Garam – sejumput

  • Air panas – secukupnya

Langkah pembuatan:

  1. Sangrai tepung beras terlebih dahulu agar wangi dan tidak mudah menggumpal.

  2. Campurkan garam dan air pandan, lalu aduk hingga adonan terasa lembab (jangan terlalu basah).

  3. Siapkan cetakan bambu kecil (biasanya panjang 5–7 cm).

  4. Masukkan sebagian tepung beras ke dalam cetakan, lalu beri isi gula merah di tengahnya, dan tutup kembali dengan tepung beras.

  5. Kukus di atas alat khusus hingga mengeluarkan bunyi “mendesing” dan aroma pandan menyebar.

  6. Sajikan kue putu dengan taburan kelapa parut di atasnya.

Rahasia utama dari kue putu yang lezat adalah pada kualitas tepung beras dan gula merah. Tepung harus benar-benar halus, sedangkan gula merah sebaiknya berasal dari gula aren alami agar rasa manisnya lebih lembut dan tidak menyengat.


Evolusi Kue Putu di Era Modern: Dari Gerobak ke Kafe Kekinian

Dulu, kue putu hanya bisa ditemui di pasar tradisional atau dijual keliling oleh pedagang malam. Namun kini, kuliner klasik ini telah berevolusi menjadi camilan premium di berbagai kafe dan restoran modern.

Banyak inovasi dilakukan, seperti:

  • Putu warna-warni: menggunakan pewarna alami dari ubi ungu, pandan, atau daun suji.

  • Putu lumer modern: disajikan dalam bentuk mini dengan lelehan gula aren cair dan topping keju atau cokelat.

  • Putu kukus cup: disajikan dalam cup kecil ala dessert bar, tapi tetap mempertahankan rasa tradisionalnya.

Meskipun tampilannya berubah, cita rasa klasik kue putu tetap jadi magnet utama. Perpaduan rasa gurih, manis, dan aroma wangi khas pandan tidak bisa tergantikan oleh jajanan modern mana pun.


Makna Filosofis Kue Putu dalam Budaya Indonesia

Lebih dari sekadar jajanan, kue putu juga memiliki nilai budaya yang mendalam. Bentuknya yang sederhana menggambarkan filosofi kehidupan masyarakat Indonesia: kesederhanaan yang menyimpan kehangatan dan kebahagiaan.

Proses pembuatan kue putu juga mengandung makna:

  • Uap panas yang melunakkan adonan melambangkan kesabaran dalam menghadapi ujian hidup.

  • Bambu sebagai cetakan alami mencerminkan hubungan manusia dengan alam yang harmonis.

  • Gula merah yang tersembunyi di dalam menggambarkan bahwa kebaikan sejati datang dari dalam hati.

Tidak heran jika banyak penjual kue putu yang mewariskan resep dan tradisi ini dari generasi ke generasi, menjaga autentisitas cita rasa serta nilai filosofisnya.



Kenapa Kue Putu Masih Bertahan di Tengah Serbuan Jajanan Modern

Meski zaman terus berubah dan jajanan kekinian bermunculan setiap tahun, kue putu tetap punya tempat di hati masyarakat. Ada beberapa alasan mengapa kue ini tidak pernah kehilangan penggemar:

  1. Nilai nostalgia yang tinggi. Banyak orang mengenang masa kecil mereka saat mendengar suara siulan khas kue putu di malam hari.

  2. Rasa yang otentik dan alami. Tidak menggunakan bahan pengawet atau pewarna sintetis, semuanya berasal dari bahan tradisional.

  3. Harga terjangkau. Kue putu masih bisa dibeli dengan harga murah, membuatnya tetap menjadi jajanan rakyat.

  4. Simbol kebersamaan. Biasanya dijual malam hari dan dimakan bersama keluarga atau tetangga sambil minum teh hangat.

Kue putu bukan hanya soal rasa, tapi juga soal kenangan, kebersamaan, dan nilai budaya yang menyatukan generasi.


Rahasia di Balik Asap dan Suara Siulan Kue Putu! Jajanan Legendaris yang Bikin Nostalgia Tiap Gigitan  Rahasia di Balik Asap dan Suara Siulan Kue Putu! Jajanan Legendaris yang Bikin Nostalgia Tiap Gigitan Reviewed by istic24 on 07 Oktober Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.